Memperingati Hari Alzheimer Sedunia
Taukah anda bahwa Hari Alzheimer Sedunia jatuh pada tanggal 21 September tiap tahunnya. Alzheimer banyak dikaitkan dengan lupa, padahal Alzheimer itu bukan hanya sekedar lupa saja.
Kemarin, Jakarta, 20 September 2020 PT Eisai Indonesia (PTEI) dan PERDOSSI mengadakan Digital Bulan Alzheimer Sedunia dengan program edukatif #ObatiPikun. secara virtual acara ini dibuka oleh Direktur Pencegahan dan Pengendalian Masalah Kesehatan Jiwa dan NAPZA Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, dr. Siti Khalimah, Sp.KJ, MARS, President Director PT Eisai Indonesia (PTEI), dr. Iskandar Linardi., dan Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) PERDOSSI,DR. dr. Dodik Tugasworo P, SpS(K),
Ada yang tau apa itu dimensia?
Penyakit Demensia adalah gangguan penurunan fungsi otak yang mempengaruhi fungsi emosi seseorang dan daya ingat yang melambat. Atau masyarakat biasa menyebutnya pikun. Berdasarkan data dari Alzheimer’s Disease International dan WHO terdapat lebih dari 50 juta kasus. Di Indonesia selalu mengalami peningkatan jumpah penduduk lansia dari 18 juta jiwa (7,56%) pada tahun 2010, menjadi 25,9 juta jiwa (9,7%) pada tahun 2019.
Menurut
dr. Dodik Tugasworo P, SpS(K) sebagai Ketua
UMUM Pengurus Pusat PERDOSSI bahwa “Edukasi kepada masyarakat dan tenaga kesehatan
secara terus menerus sangat penting. Dalam kesempatan itu pula akan
memperkenalkan aplikasi E-Memory Screening (EMS). Yang nantinya aplikasi ini
dapat mengetahui gejala awal Demensia Alzheimer dan juga penanganannya”.
Aplikasi E-Memory Screening (EMS) ini resmi diluncurkan pada 20 September 2020 kemarin, dan dapat diunduh secara gratis melalui Play Store ataupun Appstore. Kegunaan aplikasi E-Memory Screening (EMS) ini akan menilai kondisi memori seseorang dengan pertanyaan-pertanyaan tentang Demensia Alzheimer. Setealh itu apabila hasilnya merujuk ke abnormal maka anak dirujuk ke Rumah Sakit terdekat.
Cara Penggunaan Aplikasi Aplikasi
E-Memory Screening (EMS):
1. - Buka
Play Store ataupun Appstore lalu cari EMS Sahabat
2. - Daftar
Sekarang dengan memasukkan nama lengkap, email dan nomor handphone
3. - Klik
Participan
4. - Lalu
akan ada pertanyaan yang harus dijawab jujur
5. - Apabila
hasilnya buruk maka akan dirujuk ke Rumah Sakit di kota mu
Di Di Indonesia penyakit lansia yang sering terjadi adalah:
1 |
Osteoporosis (Keropos Tulang) |
7 |
Diabetes Mellitus |
2 |
Masalah Penglihatan |
8 |
Malnutrisi |
3 |
Penyakit Alzheimer (Pikun) |
9 |
Insomnia |
4 |
Artritis (Nyeri Sendi) |
10 |
Inkontinentia (Mengompol) |
5 |
Gangguan Metabolisme Tubuh |
11 |
Depresi (kerusakan pemrosesan otak) |
6 |
Hipertensi |
Perbedaan antara Pelupa dengan
Pikun
PIKUN |
PELUPA |
Pelupa karena gangguan pemusatan |
Pikun karena fungsiotak menurun disertai gangguan aktivitas keseharian |
Lupa nama orang yang jarang ketemu |
Lupa nama orang yang sering ketemu |
Mengeluh sering lupa, tapi dapat memberikan |
Mengeluh lupa hanya bila ditanya, dan tidak |
Ingat hal penting, pembicaraan tidak |
Kehilangan minat untuk aktifitas sosial |
Kadang kesulitan menentukan arah, tapi tidak |
Tersesat, bahkan dilingkungan sekitar rumah |
Pada kondisi new normal Covid-19 ini juga bisa menjadi dampak buruk bagi lansia karena harus stay at home untuk waktu yang panjang. Lansia adalah orang yang rentan terkena Covid-19, risiko depresi, risiko perburukan kognitif, risiko perburukan perilaku, risiko perburukan penyakit penyerta. Sehingga dampak dari Covid-19 bagi OOD adalah komunikasi verbal berkurang , relasi keluarga berkurang , proses berpikir terganggu, perawatan diri terganggu, higiene diri terganggu, imbalans nutrient , risiko cedera , risiko Infeksi , inkontinensia , konstipasi. Sehingga untuk new normal bagi OOD adalah dengan cara terapi musik, mengetahui bakat dari OOD.
Tips untuk Hidup Dengan OOD di Masa Pandemi Covid-19
Bagi Penderita OOD |
Posisi Yang Merawat OOD |
Kita adalah pengganggu |
Sabar dan mengalah |
Drama menjadi nyata |
Bantu selesaikan |
Takut akan malam hari |
Beri bantuan |
Wajah asing di cermin |
hindari pemasangan cermin |
Mudah berubah pikiran |
Jangan memaksa |
Momen normal |
Masuklah ke dunianya |
kereeeennn, baru tau tentang aplikasi EMS ini, bisa untuk screening awal gejala demensia yaaaa. Makasi infonya ya mom..
ReplyDeleteIya mbak aplikasinya keren ya. Jadi bisa mendeteksi dini demensia.
DeleteMakasih mba sharingnya. Saya tuh pelupa takutnya termasuk demensia dini apa coba aplikasinya dulu ya
ReplyDeleteEdukatif banget acaranya ini, menyosialisasikan pengetahun penting tentang alzheimer .... supaya bisa terhindar.
ReplyDeleteWah acara yg sgt edukatif ya...
ReplyDeleteBisa tahu cara mencega alzheimer
dari kemarin pak suami itu bahas demensia-demensia kalau tetiba eyang lupa sesuatu, setelah baca ini paham oooh itu toh maksudnya demensia. Dan memang kita sebagai yang muda harus sabar ya, karena sama halnya seperti menghadapi anak bayi.
ReplyDeleteWah, mudah ternyata cara pake aplikasinya ya. Jadi kepengen nyobain deh. Aku pelupa. Takut pikun. Walopun yakin bukan sih. Cuma kurang fokus aja. Coba install ah.
ReplyDeleteAku jadi tahu nih bedanya pelupa biasa atau pelupa karena Demensia karena bahasan ini sangat mengedukasi banget ya mba webinarnya
ReplyDeleteTulisan yang bagus, mbak. Aku harus install aplikasinya deh untuk memory screening mamaku
ReplyDeleteAku juga ikutan nih acaranya. Baguus dan super informatif! Suka deh bisa mengenal lebih jauh soal dementia
ReplyDelete